"Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahi mereka dengan hidayah petunjuk."

"Dan Kami kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun (menegaskan tauhid) lalu berkata: "Tuhan kami ialah Tuhan yang mencipta dan mentadbirkan langit dan bumi; kami tidak sekali-kali akan menyembah Tuhan yang lain dari padanya; jika kami menyembah yang lainnya bermakna kami memperkatakan dan mengakui sesuatu yang jauh dari kebenaran."

al kahf,13 & 14


Apabila pemerintah mereka tidak memerintah mengikut Kitabullah, ketahuilah bahawa Allah SWT akan pecah-belahkan mereka dan menjadikan mereka berbalahan sesama mereka.”;- (Riwayat Ibn Majah, Kitab al-Fitan (Hadith 4019), 2/ 1332).

KAMI DENGAR DAN KAMI TAAT

PALESTINE FOREVER

PALESTINE FOREVER

JOM SERTAI FACEBOOK HARAKAHDAILY

JOM SERTAI FACEBOOK HARAKAHDAILY
KLIK TERUS KE FACEBOOK

Khamis, Februari 04, 2010

Datuk Bandar AS Peluk Islam



Ketika Jack Ellis menyatakan masuk Islam pada bulan Disember 2007, pemberitaannya menghiasi berbagai media massa AS dan sejumlah media massa internasional. Tak hairan jika keputusannya masuk Islam menjadi buah bibir, kerana pada saat itu Ellis masih memegang jawatan sebagai Datuk Bandar Macon, negara bahagian Georgia, AS.

Ellis yang pada asalnya menganut agama Kristian, hijrah menjadi seorang Muslim setelah bertahun-tahun mempelajari al-Quran. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat dalam sebuah upacara kecil di Senegal, Afrika Barat. Setelah masuk Islam, Ellis mengurus status hukum perubahan namanya dari Jack Ellis menjadi Hakim Mansour Ellis. Ia tetap menggunakan nama keluarganya atas permintaan kedua puterinya.

Ellis pertama kali terpilih sebagai Datuk Banar Macon pada 14 Desemberr 1999 sampai tahun 2003. Ia kemudian terpilih kembali menjadi Datuk Bandar Macon dan menjabat sampai bulan Desember tahun 2007. Ellis adalah warga kulit hitam pertama yang terpilih sebagai Datuk Bandar Macon sepanjang 176 tahun sejarah kota itu.

“Saya kembali ke akar saya setelah bertahun-tahun melakukan perenungan,” kata Ellis saat ditanya mengapa ia memilih pindah ke agama Islam.

Ia melanjutkan, “Mengapa seseorang menganut Kristian? Anda melakukannya karena anda merasa melakukan hal yang benar … Buat saya, hal itu bukan persoalan besar. Tapi orang banyak ingin tahu apa yang Anda yakini.”

Ellis mengatakan, ia mempelajari al-Quran selama bertahun-tahun dan ia merasa menemukan tujuan hidupnya dalam Islam saat ia berkunjung ke Senegal, Afrika Barat. Menurut Ellis, nenek-nenek moyangnya sudah memeluk agama Islam sebelum mereka dibawa ke Amerika Utara sebagai hamba abdi oleh orang-orang Kristian.

Setelah menjadi seorang Muslim, ayah dari lima anak itu mulai membiasakan diri untuk menunaikan salat lima waktu dan secara rutin berkunjung ke Islamic Center di Bloomfield Road. Ellis mengaku bangga dengan kebebasan beragama di AS.

“Kami meyakini Rasulullah Muhammad saw sebagai Nabi terakhir, seperti kami meyakini Musa sebagai seorang Nabi,” ujar Ellis.

Hakim Mansour Ellis lahir tanggal 6 Januari 1946 di Macon. Ia mengantongi gelar sarjana di bidang seni dari St. Leo College di Florida. Ellis pernah bertugas di dinas kemiliteran AS selama dua tahun dan ikut dikirim ke Perang Vietnam dalam Divisi ke-101 Angkatan Udara AS dengan pangkat Sersan. Atas jasa-jasanya di kemiliteran, Ellis mendapatkan sejumlah penghargaan antara lain tiga penghargaan Bronze Star dan penghargaan Purple Heart.

Ellis mengaku merasa jiwanya merasa tentram dan damai setelah masuk Islam. Ellis juga merasa tidak perlu menyembunyikan keislamannya dari publik yang telah memilihnya sebagai Datuk Bandar Macon, walaupun keputusan memeluk Islam adalah keputusan yang sangat pribadi sifatnya,

“Ini adalah keputusan yang sangat personal, tapi saya juga memahami bahwa saya seorang publik figur. Sebagai walikota, saya pikir masyarakat berhak tahu apa yang saya yakin, dan sebagai orang yang beriman dan iman yang yakini sekarang adalan Islam,” jelas Ellis.

Selama menjabat sebagai Datuk Bandar Macon, Ellis dikenal sebagai sosok yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kota itu. Ia menggunakan bantuan dari negara bagian dan Federal untuk membantu latihan kerja bagi anak-anak muda, membuat program pengarahan, penyuluhan, program usai sekolah dan program untuk mengurangi jumlah kriminalitas di kota itu.

“Saya tetap berbagi dengan keluarga besar saya, komuniti Macon yang mendukung saya ketika saya masih menjadi seorang Kristiani dan masih mempercayai saya hingga kini. Saya masih orang yang sama meski saya mengganti nama saya,” tukas Ellis. (ln/iol)


-mengapaislam-

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ulasan anda akan dipantau,apa sahaja ulasan anda ianya bukan tanggungjawab pemilik blog,terima kasih kerana berani memberikan ulasan.

GILA BOLA!